- Back to Home »
- Tardigrade (Beruang Air)
Posted by : Unknown
Kamis, 18 April 2013
Pengertian Tardigrade
Tardigrade adalah hewan mikroskopik yang hidup di air. Hewan kecil ini tidak bertulang belakang atau avertebrata. Ukurannya bervariasi yang terkecil ukurannya kurang dari 0,1 mm, sementara yang terbesar hanya sekitar 1,5 mm. Nama Tardigrades berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh Spallanzani pada tahun 1777.
Tardigrada memiliki tubuh gemuk seperti ulat dengan kepala di bagian depan & 4 segmen di belakangnya. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki yang bercakar di ujungnya. Berdasarkan pengamatan pada bagian dalam tubuhnya, Tardigrada diketahui memiliki sistem organ yang sederhana. Mereka diketahui tidak memiliki sistem respirasi atau peredaran darah seperti hewan-hewan tingkat tinggi. Sebagai gantinya, mereka bernapas dengan kulit & menggunakan tubuh gempalnya untuk memompa cairan tubuh. Sistem pencernaan mereka juga sangat sederhana di mana makanan yang sudah ditelan dialirkan ke saluran mirip usus untuk diserap & selanjutnya dibuang sisa-sisanya lewat anus. Tardigrade dikatakan beruang air karena bentuknya yang mirip dengan beruang seperti layaknya beruang di darat
Tardigrada tidak termasuk filum manapun karena bentuknya yang unik, seperti gabungan antara cacing dengan serangga. Oleh sebab itu, mereka dimasukkan dalam filum tersendiri yang terlepas dari filum manapun yaitu filum Tardigrada Ada sekitar 700 spesies Tardigrada yang sudah diketahui oleh manusia hingga saat ini. Fosil tertua Tardigrada yang sudah diketahui manusia diketahui berasal dari zaman Cambrian.
Hal yang cukup menarik, Tardigrada ternyata sudah diketahui cukup lama oleh manusia. Tardigrada pertama kali ditemukan oleh Johann August Ephraim Goezepada tahun 1773. Beberapa orang juga berargumen bahwa penemu mikroskop, Anthony van Leeuwenhok adalah orang yang pertama kali menemukan Tardigrada ketika pada tahun 1702, ia mengambil debu dari atap rumahnya & menyiramnya dengan air panas untuk melihat makhluk hidup di dalamnya, termasuk Tardigrada. Nama "Tardigrada" diberikan oleh Lazzaro Spallanzani pada tahun 1777 yg berarti "pejalan lambat". Julukan "beruang air" sendiri diberikan karena cara berjalannya seperti gerakan beruang saat berjalan dengan 4 kaki.
Cara Hidup Tardigrade
Makanan Tardigrada bervariasi, bergantung pada spesiesnya. Mayoritas
Tardigrada memakan material tumbuhan seperti lumut & alga di mana
Tardigrada hidup. Spesies yang berukuran kecil juga memakan bakteri, sementara
sebagian kecil Tardigrada merupakan karniora yang memakan hewan-hewan kecil
seperti nematoda, kutu, bahkan Tardigrada lainnya. Mereka makan dengan cara
menghisap cairan tubuh mangsanya melalui mulutnya yang berbentuk seperti
penghisap. Pemangsa Tardigrada sendiri adalah hewan-hewan seperti serangga
kecil karnivora, caplak, laba-laba, hingga Tardigrada lainnya.
Sebagian besar Tardigrada yang ditemukan manusia berumah dua, artinya mereka memiliki 2 organ kelamin sekaligus dalam tubuhnya, namun hanya salah satu organ yang aktif. Pada beberapa spesies, hanya organ kelamin betinanya yang aktif sehingga memunculkan anggapan bahwa Tardigrada bisa berkembang biak dengan melakukan partenogenesis (menciptakan keturunan tanpa proses perkawinan lebih dulu) seperti yang dilakukan kutu daun (afid) maupun serangga tongkat.
Sebagian besar Tardigrada yang ditemukan manusia berumah dua, artinya mereka memiliki 2 organ kelamin sekaligus dalam tubuhnya, namun hanya salah satu organ yang aktif. Pada beberapa spesies, hanya organ kelamin betinanya yang aktif sehingga memunculkan anggapan bahwa Tardigrada bisa berkembang biak dengan melakukan partenogenesis (menciptakan keturunan tanpa proses perkawinan lebih dulu) seperti yang dilakukan kutu daun (afid) maupun serangga tongkat.
Dalam populasi Tardigrada yang hidup di lumut juga terdapat
individu-individu jantan & betina. Dengan kata lain, sekalipun hermafrodit,
Tardigrada juga secara sadar melakukan perkawinan untuk menambah variasi
keturunan mereka. Tardigrada sendiri adalah ovipar, artinya mereka bertelur.
Telur-telur yang dikeluarkan Tardigrada bisa disimpan pada kulit mereka,
sementara pada beberapa spesies lain telur-telurnya ditaruh begitu saja di
lingkungan sekitarnya. Anakan Tardigrada yang baru menetas sangat mirip dengan
Tardigrada dewasa, namun ukurannya lebih kecil & mereka melakukan
pergantian kulit berulang-ulang hingga dewasa. Tardigrada normalnya hidup
antara 4 bulan - 1 tahun, namun rentang umurnya bisa bertambah jauh lebih
panjang ketika melalui "fase koma" macam kriptobiosis.
Tempat Hidup Tardigrada
Tardigrada merupakan hewan dengan persebaran yang luar biasa. Sejak penemuan pertamanya pada akhir abad ke-18, para ilmuwan telah menemukan Tardigrada di berbagai tempat di dunia, mulai dari pegunungan, di balik bongkah es, hutan hujan, perairan air asin & air tawar, sampai gurun pasir. Ketinggian tertinggi yang diketahui ditinggali Tardigrada adalah 6.000 m di atas permukaan laut, sementara yang terendah ditemukan pada kedalaman laut sejauh 4.000 m.
Walaupun tersebar di berbagai wilayah dunia, Tardigrada oleh para ahli digolongkan sebagai makhluk akuatik. Artinya adalah, mereka memerlukan air agar bisa tetap menjalankan aktivitas metabolismenya seperti biasa. Seandainya kondisi di sekitarnya tidak menunjang untuk hidup sekalipun, Tardigrada bisa melalui fase kriptobiosis sampai kondisi lingkungannya kembali mendukung. Hal ini juga dilakukan karena kondisi lingkungannya senantiasa berubah-ubah secara musiman.
Ada beberapa hipotesis mengenai bagaimana Tardigrada bisa tersebar begitu luas di berbagai belahan dunia. Salah satu hipotesis yang paling populer adalah Tardigrada menyebar lewat udara. Tubuh Tardigrada beserta telur-telurnya sangat kecil & ringan sehingga mereka bisa terbawa angin ke tempat-tempat yang terpencil sekalipun, termasuk pulau terpencil di tengah laut. Teori lainnya juga menyatakan Tardigrada bisa menyebar melalui air ketika melalui fase anoksibiosis maupun kriptobiosis. Mengenai kedua hal yang terakhir disebut akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.
Kehebatan Tardigrade
Tardigrada bisa hidup di tengah berbagai kondisi ekstrim. Tardigrada bisa melalui “fase koma” seperti anoksibiosis dan kriptobiosis. Fase anoksibiosis adalah fase yang dilakukan Tardigrada yang hidup di darat ketika kondisi di sekitarnya dipenuhi air. Sedangkan fase kriptobiosis adalah fase yang dilakukan ketika kondisi di lingkungannya menjadi tidak menguntungkan semisal terlalu kering, kadar racun di sekitarnya meningkat, atau ketika suhu di lingkungannya terlalu tinggi/rendah. Begitu kondisi di sekitarnya sudah kembali menguntungkan, Tardigrada akan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kemampuan lain Tardigrada yang luar biasa adalah kemampuannya menoleransi
suhu yang sangat tinggi maupun sangat rendah. Tardigrada diketahui tetap hidup
ketika direbus hidup-hidup dalam suhu 151 derajat Celcius selama beberapa menit
dan disimpan dalam kondisi minus 200 derjat Celcius selama beberapa hari. Tardigrada juga
diketahui bisa tetap hidup dalam kondisi dengan kadar radioaktif relatif
tinggi. Mereka diketahui bisa bertahan meskipun disinari sinar gama dengan
dosis hingga 5.000.
Tardigrada bisa tetap hidup dalam kondisi dengan kadar radioaktif relatif
tinggi. Mereka diketahui bisa bertahan meskipun disinari sinar gama dengan
dosis hingga 5.000. Raul M. May dari Universitas Paris juga menemukan bahwa Tardigrada
baru bisa dibunuh jika disinari sinar X (sinar untuk keperluan Roentgen) hingga
dosis 570.000. Sebagai pembanding, dosis sinar gamma sebesar 20 dan/atau dosis
sinar X sebanyak 500 saja sudah berakibat fatal bagi manusia.
bisa bertahan di luar angkasa. Pada bulan September 2008 yang lalu,
sejumlah Tardigrada dikirim ke luar angkasa di mana keadaannya hampa udara,
bebas gravitasi dan terkena paparan sinar ultraviolet matahari langsung menggunakan
pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh European Space Agency, dapat bertahan hidup
dalam keadaan hampa udara, terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan
terhadap radiasi UV matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di
permukaan bumi. Setelah kembali ke bumi, lebih dari 68% dari total Tardigrada yang dikirim
ke luar angkasa masih hidup dan bisa bereproduksi secara normal dan masih bisa
bertahan hidup selama 10 hari tanpa oksigen.
Kenapa Tardigrade bisa sekuat itu? Karena Tardigrade memiliki kemampuan
mengatur metabolisme tubuhnya. Saat berada di dalam kondisi ekstrem, ia akan
mengubah kecepatan metabolisme tubuhnya sampai seratus kali lebih lambat
daripada metabolisme normal. Perubahan kecepatan metabolisme inilah yang
membuat ia bisa bertahan hidup tanpa air, tanpa udara, di suhu tinggi maupun di
suhu rendah. Pada kondisi ini, tanda-tanda kehidupan nyaris tidak terlihat
meskipun sebetulnya ia tidak mati. Saat kecepatan metabolisme tubuhnya turun,
ia juga melakukan banyak penyesuaian. Kakinya ditarik masuk ke dalam tubuhnya.
Lalu tubuhnya akan menggulung membentuk bola dengan lapisan kuat yang
permukaannya dilindungi oleh semacam lilin. Air yang hilang dari dalam tubuhnya
akan diganti dengan cairan gula khusus, namanya trihalos. Saat tubuhnya semakin
banyak kehilangan air, trihalos akan membentuk jel yang melindungi tubuh
tardigrada dari kekeringan. Selain memberikan perlindungan pada sel-sel
tardigrada, trihalos juga menjadi sumber energi. Pada keadaan ini, tardigrada
seperti mati suri. Belum mati tapi tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Sekian semoga bermanfaat