Posted by : Unknown Selasa, 23 April 2013

Taukah kamu The Flying Ducthman? Itu lho hantu yang ada di film Spongebob Squarepants. Nah mari kita cari tau lebih dalam lagi.









“I will round this Cape, even if I have to keep sailing until doomsday! (Aku akan selalu mengarungi semenanjung ini, walaupun harus tetap terus berlayar sampai hari kiamat menjelang!)” itulah sumpah Kapten Hendrik Van der Decken yang sangat memberikan semangat untuk mengalahkan amukan badai laut di perairan Cape of Good Hope (Tanjung Harapan), Afrika Selatan, pada suatu hari yang kelam di tahun 1641. Jeritan sumpah serapah di tengah keputusasaan itu membangkitkan sebuah legenda yang hingga kini masih menjadi misteri besar dalam dunia pelayaran.

Bernard Fokke yang berjuluk Hendrik "
van der Decken" adalah nahkoda kapal dagang dari armada Dutch East India Company (Vereenigde Oost-indische Compagnie – VOC) yang bertolak dari Batavia dengan membawa rempah-rempah menuju Holland di abad 17. Ia dikenal sebagai kapten kapal yang temperamental, pemabuk dan suka bertingkah aneh. Namun kemampuan dan keterampilannya dalam berlayar sangat mengagumkan. Keahlian inilah yang membuat armada VOC memercayakan sebuah kapal dagang di bawah komandonya.

The Flying Dutchman Merupakan
Kapal Tercepat?


Kapten Van der Decken memang menyisakan catatan khusus dalam armada VOC. Ia adalah sosok legendaris. Satu-satunya kapten kapal armada VOC yang mampu melakukan pelayaran tercepat dari Batavia (Jawa) ke Holland (Belanda).
Di antara sesama pelaut, ia digosipkan telah bersekutu dengan dunia gaib, sehingga kapalnya bisa berlayar sangat cepat dan mampu mendahului jadwal pelayaran yang sudah ditentukan. Tak ada kapal lain di masanya yang mampu menandingi kecepatan kapal yang dinakhodai Van der Decken.
Suatu hari di tahun 1641, kapal yang dinakhodai Van der Decken dalam pelayaran pulang ke Holland dari Batavia. Memasuki perairan Tanjung Harapan, Afrika Selatan, cuaca berubah. Langit mendadak hitam, angin bertiup kencang dari tenggara. Dengan cepat badai mengamuk di perairan ujung selatan Afrika, membawa angin tenggara dari Samudera Hindia.
Van der Decken berupaya menyisir laut menghindari terjangan angin dan gelombang laut yang mulai meninggi. Namun dalam satu upaya, angin keras yang berhembus tiba-tiba langsung merobek kain layar kapal. Sementara terjangan gelombang dan arus merusak kemudi kapal. Kapal segera terombang-ambing dipermainkan badai. 


The Flying Dutchman Kena Kutukan?
Kapten Van der Decken sudah mengupayakan semua keahliannya. Berjam-jam ia dan seluruh kru kapal berupaya menaklukkan badai, namun upayanya sia-sia. Alam sedang mengamuk!
Bagai sebuah busa yang terapung di samudera luas, kapal besar bertiang tiga itu dipermainkan gelombang dan angin. Terkatung-katung tanpa daya. Di tengah keputusasaannya, Van der Decken pun menyumpahi langit dan bumi.
Menurut legenda, ia kemudian mengamuk dan menantang integritas Yang Maha Kuasa. Ia mengucapkan sebuah sumpah yang membangkitkan kekuatan kegelapan. Saat mendengar suara badan kapal menghantam karang, Van der Decken semakin menggila. Ia mengucapkan sumpah terakhirnya: “I will round this Cape even if I have to keep sailing until doomsday!” Dan sebuah kutukan pun terwujud.
Sejak itu kapal yang dinakhodai Van der Decken tidak pernah kembali ke Belanda. Dalam catatan pelayaran, ia juga tak pernah berlabuh di dermaga manapun di seluruh dunia. Catatan dokumen VOC di pertengahan abad 17 menyebutkan bahwa kapal itu dilaporkan hilang dalam pelayaran dari Batavia menuju Holland saat mengangkut rempah-rempah. Diduga tenggelam akibat badai di perairan Starndfontein, wilayah pantai Cape Town, Afrika Selatan.
Namun, selama tiga ratus enam puluh enam tahun sejak peristiwa itu, ratusan laporan mengalir dari ribuan saksi mata yang menyebutkan melihat penampakan kapal itu berlayar di sekitar Tanjung Harapan… kapal hantu yang kemudian melegenda sebagai Flying Dutchman!
Menurut beberapa versi, kejahatan yang mengerikan telah terjadi, atau awak kapalnya telah tertular oleh wabah penyakit pes dan tidak diijinkan untuk berlabuh di seluruh pelabuhan. Sejak itu, kapal dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah kedarat. Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641, yang lain menebak tahun 1680 atau 1729.
Penampakan Lain :


Sebuah laporan militer bertahun 1823, tercatat dokumen aneh dari log pelayaran kapal perang Angkatan Laut Inggris HMS Leven. Disebutkan bahwa kapal tempur ini melaporkan dua kali penampakan kapal misteirus di perairan Tanjung Harapan. Kapal tersebut modelnya sangat kuno dan mencoba membuka komunikasi. Namun karena berada di perairan berbahaya, Kapten Owen yang mengomando HMS Leven mengabaikan kapal misterius itu.
Pada 1835, R Montgomery Martin, melaporkan kapalnya berpapasan dengan kapal hantu dari abad ke-17 di sekitar perairan Afrika Selatan.
Menyusul pada 1879, kapal uap SS Pretoria mengubah arah pelayarannya setelah sejumlah besar penumpang dan kru kapal melihat cahaya tanda bahaya dari sebuah kapal misterius. Namun, saat didekati kapal itu ternyata tidak ada.
Pada 11 Juli 1881, kru kapal perang Angkatan Laut Inggris HMS Bacchante melaporkan penampakan kapal kuno abad 17. Saat itu kapal perang Inggris tersebut sedang berlayar di lepas pantai Afrika Selatan. Tiba-tiba sebuah kapal dagang berbendera VOC melintas di jalur pelayaran mereka di perairan Tanjung Harapan.
Saat itu Pangeran George V selaku perwira kapal (sebelum menjadi Raja Inggris) mencatat dalam log pelayaran mereka: sebuah kapal dengan lampu merah yang berkilau berlayar sangat dengan dengan gugus karang, sekitar 200 yard dari posisi kapal HMS Bacchante.
The British South Africa Annual pada 1939 dalam rilis mereka di sebuah suratkabar menyebutkan, sebuah kapal kuno misterius muncul mendadak di perairan pantai Glencairn. Kapal itu terlihat beberapa saat sebelum akhirnya menghilang tiba-tiba.
Catatan lain berasal dari dokumen Admiral Karl Doenitz yang mencatat bahwa sejumlah kru armada kapal selam U-Boat NAZI-Jerman pada masa Perang Dunia II, melaporkan penampakan kapal misterius. Saat menikmati plesir di pantai Afrika Selatan, mereka melihat sebuah kapal kuno abad ke-17 berlayar cepat di perairan dekat pantai. Namun kapal itu tiba-tiba menghilang di dekat gugus karang.
Pada 3 Agustus 1942, kapal perang Inggris HMS Jubilee yang dalam pelayaran menuju pangkalan militer di Simonstown, dekat Cape Town, mendeteksi sebuah kapal aneh. Pada pukul 9 malam, dua perwira kapal yang bertugas jaga (Davies dan Nicholas Monsarrat) melihat kapal aneh itu memendarkan sinar mendekati pantai.
HMS Junilee kemudian memberi kode pada kapal tersebut, namun tidak direspons. Kapal itu melaju dengan kekuatan penuh mendekati pantai walau angin tak bertiup. Jubilee kemudian bersiap melakukan penyergapan, namun kapal aneh itu tiba-tiba menghilang.
Sejumlah catatan penampakan lain juga masih menyisakan tanda tanya besar. Citra apa yang sebenarnya mereka lihat? Apakah kapal hantu The Flying Dutchman benar-benar nyata? ini masih menjadi MISTERI
Masih Menjadi Misteri
Sementara itu dalam dokumen militer Belanda, Inggris dan Jerman, terselip laporan mengenai penampakan kapal aneh misterius yang disebut “Flying Dutchman” di sekitar perairan Tanjung Harapan. Bahkan di abad 21 penampakan itu masih juga terjadi.
Bukan hanya militer, ribuan laporan sipil juga mengacu pada kapal aneh yang sama. Berdasarkan kesaksian dan laporan ini, sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan besar penampakan kapal itu hanyalah fenomena alam saja. Teori yang paling mengemuka adalah mengenai fenomena fatamorgana.
Prinsipnya begini: berdasarkan posisi pengamatan terhadap kapal hantu itu di siang hari, kemungkinan besar terjadi akibat bias udara panas. Saat panas begitu memuncak, laut akan memantulkan uap serupa gas yang membentuk tabir. Tabir uap ini bersifat transparan, namun bisa memantulkan dan membias bayangan obyek di kejauhan menjadi seolah dekat. Inilah fenomena fatamorgana.
Kemungkinan, Flying Dutchman yang dilihat orang dari pantai di siang hari terjadi akibat peristiwa ini. Artinya objek kapal dikejauhan seolah tercitra menjadi kapal besar samar yang tiba-tiba muncul di dekat pantai.
Namun teori ini disangggah, karena fatamorgana tak akan mampu mencitrakan bayangan obyek secara utuh. Dan fatamorgana biasanya hanya memengaruhi satu orang. Tetapi ada laporan 60 saksi mata pada tempat dan jam yang sama melaporkan satu penampakan yang sama, walau mereka diperiksa secara terpisah (peristiwa di Glencairn).
Seorang saksi mata dari antara 60 orang dalam penampakan di Gelncairn, Mrs Helene Tydell membuat pernyataan dalam interview: “Let the skeptics say what they will, that ship was none other than the Flying Dutchman.” (Terserah kaum skeptis mau bilang apa, tetapi kapal {yang kami lihat} tak lain tak bukan adalah Flying Dutchman).
Lagi pula kelemahan teori ini adalah, bagaimana sejumlah saksi mata (bahkan secara beramai-ramai) dari tahun dan abad yang berbeda, bisa memapar detail kapal tersebut? Gambaran para saksi mata ini jelas mengacu pada kapal yang sama…
Misteri Flying Dutchman tidak pernah terungkap hingga kini. Banyak yang percaya bahwa legenda ini memang benar-benar nyata. Mereka percaya ada kekuatan kegelapan yang misterius berbaur dalam fenomena ini…
Beberapa Laporan Penampakan The Flysing Dutchman yang sempat didokumentasikan :

1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada tahun itu , sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing tersebut kemudian lenyap seketika.
1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya , salah seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.
1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.
1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP , tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal tersebut.
1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporakan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.






sekian terima kasih.... :) 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Search

Popular Post

About Me

Followers

My Blog List

Total Pageviews

All about my blog """"""

Blogger news

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Followers

Featured Posts

- Copyright © 2013 SEMUA BOLEH TAHU -Windows8- Powered by Mascungkringg - Designed by johanes djogan -